Dzikir Manaqib (Bulanan)

Manaqib adalah suatu bentuk kegiatan khidmat amaliah dan ilmiah, dan sudah melembaga dan membudaya di tengah sebagian besar masyarakat Islam Indonesia. Terutama sekali di kalangan ikhwan Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya. Kegiatan khidmat itu merupakan bagian pengamalan dan pengenjawantahan dari Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah. Pelaksanaannya secara rutin sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan bertempat di majelis-majelis manaqiban dan khataman.

Manaqib itu sendiri berasal dari bahasa Arab, dari lafad “manqabah” yang berarti: kisah tentang kesolehan dan keutamaan ilmu dan amal seseorang.

Suasana Manaqib di Pondok Pesantren Suryalaya tempo dulu.

Syekh Abdul Qadir Jaelani pernah berkata: “Dimana saja dibacakan manaqib-ku aku hadir padanya”. Oleh karena itu pada waktu pelaksanaannya para ikhwan Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya harus hadir untuk mengikuti jalannya kegiatan tersebut.

Silahturahmi dengan Abah Anom.

Susunan acara manakiban sebagai berikut:
1. Pembukaan
2. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an
3. Pembacaan Tanbih
4. Tawasul
5. Pembacaan Manaqib Syekh Abdul Qadir Jaelani
6. Da’wah/Tabliqul Islam oleh Mubaligh Pondok Pesantren Suryalaya
7. Pembacaan Shalawat Bani Hasyim 3 (tiga) kali

Tampak ikhwan sedang menikmati makan malam yang disediakan oleh Pondok Pesantren Suryalaya.

Demikianlah pelaksanaan manaqib, yang dapat menciptakan dan mewujudkan kondisi dinamis, serta tata nilai yang berharga, untuk itulah perlu adanya usaha yang sungguh-sungguh dan terus menerus dikembangkan dan dilestrarikan dari generasi yang satu ke generasi berikutnya.

Ikhwan yg datang pada saat Manaqib, datang dari berbagai daerah di Indonesia.