Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad disebutkan, bahwa dzikir yang paling utama adalah Lā ilāha illallāh.
Fadilahnya
Dzikir Lā ilāha illallāh disebut juga dzikir kalimat Nafy (meniadakan) dan Itsbat (menegaskan), adapun fadilah kalimat ini merupakan kalimat yang pengaruhnya paling dahsyat sebagaimana keterangan berikut:
- Kalimat ini adalah kalimat paling utama yang diucapkan oleh Nabi saw dan para nabi sebelumnya.
- Barang siapa yang membaca Lā ilāha illallāh dengan ikhlas ia masuk surga. Lalu Rasul besabda, ‘Ahlu Lā ilāha illallāh (yang biasa mendawamkan membacanya dan mengamalkan kandungannya) tidak akan menemui kejelekan di dalam kubur mereka, tidak pula pada saat bangkit dari kubur.
- Kalimah thayyibah ini dapat mensucikan pendzikirnya dari syirik jaliy (nyata), juga dari syirik khafi (samar).
- Menumbuhkan sifat tulus dan ikhlas bagi yang berdzikirnya.
- Mengosongkan hati dari tirai penghalang karena ketergantungan dengan unsur sifat manusia yang buruk.
- Membersihkan jiwa dari kehinaan dan sifat-sifat kebinatangan.
- Bagi mereka yang kontinu melakukan, benar tujuannya dan ikhlas, maka Allah akan menyibakkan -bagi pendzikirnya- ilmu ladunni (ilmu yang dilimpahkan langsung dari Allah) dan rahasia ghaib.
- Ia juga akan menyaksikan tajalli (nampak) Ilahi.