Muraqabah

Al-Muraqabah adalah salah satu maqam perjalanan seorang hamba yang dicapai sebelum tercapainya maqam al-Inabah. Secara definitif al-Muraqabah adalah:

اَلْمُرَاقَبَةُأَصْلٌ عَظِيْمٌ مِنْ أُصُوْلِ التَّقْوَى وَهُوَالْعِلْمُ بَأَنَّ اللّٰهَ يَسْمَعُ وَيَرَى وَيَعْلَمُ

“…al-Murāqabah adalah salah satu pokok ketaqwaan kepada Allah yakni pengetahuan tentang Allah, bahwasanya Allah itu Maha Mendengar, Maha Melihat dan Maha Mengetahui.”

Makna al-Muraqabah secara terminologis ini dekat dengan makna etimologis, yang berarti pengawasan. Seseorang yang telah mencapai maqam al-Muraqabah akan selalu bertaqwa kepada Allah karena merasakan bahwa Allah selalu mendengar, mengetahui dan melihatnya. Ia merasa diawasi terus-menerus oleh Allah.

Maqam al-Murāqabah ini hanya mungkin dicapai oleh seseorang apabila dalam dirinya telah tertancap kalimah tauhid lā illāha illallāh.

لَا إِلٰــهَ إِلَّا اللّٰــهُ

Agar kalimat ini tertancap dalam diri seseorang yang ingin merasakan dekat dengan Allah, maka diperlukan seseorang yang dapat menunjukan dan menanamkan kalimat tersebut. Dalam dunia tasawuf dikenal dengan nama al-mursyid. Al-mursyid inilah yang mempunyai daya untuk menanamkan kalimat tersebut kepada seorang hamba. Penanaman kalimah tauhid ini dalam diri seorang hamba disebut talqin atau bai’at.